Mar 2, 2023

Kisah Abu Nawas - Mengelabui Raja


Setelah pembalasan Abu Nawas membunuh lalat-lalat dengan memporak-porandakan barang-barang baginda raja atas izin tertulis dari beliau. Baginda raja sangat kesal dan karena kekesalannya itu beliau ingin sekali menjebloskan Abu Nawas ke penjara. tapi baginda tidak memiliki alasan untuk melakukannya, karena orang seperti Abu Nawas bukanlah orang yang gampang dicari-cari kesalahannya.

Suatu hari baginda raja menemukan akal untuk menjebak Abu Nawas. Baginda berpikir pasti kali ini akan berhasil menghukum Abu Nawas. Baginda raja merencanakan sebuah perburuan di hutan dan mengajak serta Abu Nawas. Mendengar ajakan baginda raja untuk berburu, hati Abu Nawas merasai gelisah, karena ia sangat takut pada beruang. Namun ia tidak berani menolak ajakan baginda raja yang akan menghukum orang yang melawan perintahnya.

Hari yang direncanakan telah tiba. Cuaca pada hari itu sangat cerah, baginda raja dan pengawal kerajaan beserta Abu Nawas di dalamnya segera berangkat menuju hutan menunggangi kuda, ketika masih dalam perjalanan, tiba-tiba cuaca menjadi mendung. Baginda raja kemudian memanggil Abu Nawas untuk menghadapnya.

Baginda raja berkata kepada Abu Nawas:

“Wahai Abu Nawas, tahukan engkau alasan aku memanggilmu?” Tanya baginda.

“Ampun baginda raja, hamba belum mengetauinya,”  Jawab Abu Nawas.

Baginda raja kemudian kembali menyambung perkataannya,

“Cuaca tiba-tiba mendung, mungkin akan segera turun hujan dan hutan masih amat jauh, sedang kita harus berkumpul di tempat peristirahatan pada waktu makan siang. Engkau akan kuberi seekor kuda yang lamban, aku dan para pengawalku akan menunggang kuda yang cepat. Tapi bila hujan turun kita harus bisa menghindari agar pakaian kita tidak basah, kita harus melakukan dengan cara kita sendiri, sekarang mari kita berpencar.”  Titah raja kepada Abu Nawas.

Abu Nawas pun segera menunggangi kuda yang lamban dan ia tertinggal di belakang. Abu Nawas merasa kecewa, namun ia sudah menyadari jika baginda raja ingin menjebaknya dengan mencari-cari kesalahannya. Sebab jika ia tidak bisa melaksanakan titah baginda maka ia akan mendapatkan hukuman, mungkin ia akan dijebloskan kepenjara, karena itulah alasan baginda raja mengajaknya. mungkin untuk pembalasan atas penghancuran barang-barang baginda yang ia lakukan pikirnya.

Hujan tiba-tiba turun, baginda raja dan pengawalnya segera memacu kuda mereka yang cepat menuju tempat berteduh sementara. Namun  hujan yang begitu lebat tidak bisa dihindari, mereka sudah lebih dulu basah kuyup sebelum tiba di tempat berteduh. Akhirnya ketika waktu makan siang tiba, berangkatlah baginda raja dan pengawalnya untuk makan siang menuju tempat peristirahatan mereka dengan pakaian yang  masih basah. Akan tetapi belum lama mereka sampai di sana menyusullah Abu Nawas dengan kuda lambannya. Baginda raja dan pengawalnya dibuat bingung melihat Abu Nawas yang menyusul begitu cepat dan dengan pakaian yang masih kering. Mereka heran atas hal yang mereka anggap mustahil, tapi bisa dilakukan Abu Nawas.

Pada hari berikutnya baginda raja memberikan Abu Nawas seekor kuda yang cepat larinya, sedang beliau beserta pengawalnya menunggangi kuda yang lamban. Setelah mereka berpencar, cuaca pun tiba-tiba menjadi mendung dan hujan segera turun. Baginda raja dan pengawalnya basah kuyup tidak bisa menghindari hujan karena kuda tunggangan mereka sangat lamban. Abu Nawas segera memacu kudanya cepatnya menuju tempat peristirahatan dan ia lebih dulu sampai di sana dari rombongan baginda raja. Ketika baginda dan pengawalnya tiba dengan pakaian yang masih basah, mereka pun semakin bingung dan penasaran melihat Abu Nawas yang masih kering bajunya.

Baginda raja yang sudah sangat penasaran langsung bertanya kepada Abu Nawas:

“Wahai Abu Nawas, Aku sangat penasaran bagaimana kamu bisa menghindari hujan, sebab meski kita terpencar ketika hujan datang kita masih sama-sama dalam perjalanan dan engkau sama sekali tidak basah, begitui juga ketika kami menunggangi kuda yang cepat, akan tetapi kami tetap tidak bisa mencapai tempat berteduh, apalagi dengan tunggangan yang lamban ini tentu saja akan membuat kami kebasahan.”

Abu Nawas tersenyum mendengar pertanyaan baginda yang sudah sangat penasaran padanya, ia lalu menjawab:

“Mudah sekali baginda raja, Hamba sebenarnya tidak menghindar dari hujan. Tapi ketika hujan datang hamba cepat-cepat membuka pakaian dan melipatnya, kemudian hamba langsung mendudukinya sehingga pakaian hamba tetap kering. Dan ketika hujan berhenti hamba kemudian memakainya lagi.”



EmoticonEmoticon